China Diduga Sengaja Mencegah Kelahiran Bayi dari Etnis Muslim Uighur

China Diduga Sengaja Mencegah Kelahiran Bayi dari Etnis Muslim Uighur
Sekelompok perempuan dari etnis minoritas Muslim Uighur di Yiganqi, Kota Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, China, menuangkan minuman teh untuk para tamu, Selasa (20/4) . Foto: Antara/M. Irfan Ilmie

China menyatakan bahwa perubahan tingkat kelahiran terkait dengan perbaikan kesehatan dan kebijakan ekonomi, dan sangat menolak tuduhan genosida.

Ada seruan yang berkembang di antara beberapa negara Barat untuk penyelidikan apakah tindakan Beijing di Xinjiang merupakan genosida.

Pemerintah Amerika Serikat dan parlemen di negara-negara termasuk Inggris dan Kanada menggambarkan kebijakan China di Xinjiang sebagai genosida.

Menurut Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948, perlu ada bukti niat Beijing untuk menghancurkan populasi etnis untuk memenuhi tekad itu.

Kelompok hak asasi manusia, peneliti, mantan penduduk, dan beberapa anggota parlemen Barat mengatakan pihak berwenang Xinjiang telah secara sewenang-wenang menahan sekitar satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di jaringan kamp sejak 2016.

Beijing awalnya membantah kamp itu ada, tetapi sejak saat itu mengatakan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme agama, dan bahwa semua orang di pusat tersebut telah "lulus". (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Kebijakan pemerintah China telah menyebabkan penurunan tajam pada tingkat kelahiran warga Uighur dan etnis minoritas lainnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News