China Diduga Sengaja Mencegah Kelahiran Bayi dari Etnis Muslim Uighur
China menyatakan bahwa perubahan tingkat kelahiran terkait dengan perbaikan kesehatan dan kebijakan ekonomi, dan sangat menolak tuduhan genosida.
Ada seruan yang berkembang di antara beberapa negara Barat untuk penyelidikan apakah tindakan Beijing di Xinjiang merupakan genosida.
Pemerintah Amerika Serikat dan parlemen di negara-negara termasuk Inggris dan Kanada menggambarkan kebijakan China di Xinjiang sebagai genosida.
Menurut Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948, perlu ada bukti niat Beijing untuk menghancurkan populasi etnis untuk memenuhi tekad itu.
Kelompok hak asasi manusia, peneliti, mantan penduduk, dan beberapa anggota parlemen Barat mengatakan pihak berwenang Xinjiang telah secara sewenang-wenang menahan sekitar satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di jaringan kamp sejak 2016.
Beijing awalnya membantah kamp itu ada, tetapi sejak saat itu mengatakan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme agama, dan bahwa semua orang di pusat tersebut telah "lulus". (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Kebijakan pemerintah China telah menyebabkan penurunan tajam pada tingkat kelahiran warga Uighur dan etnis minoritas lainnya.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?