China Disebut Tengah Bangun Kamp Pengungsi di Perbatasan Korut

"Saya tahu bahwa Rusia -yang juga memiliki perbatasan kecil dengan Korea Utara -telah membangun kamp pengungsian sekitar 15 tahun lalu sebagai bagian dari rencana daruratnya sendiri, jika eksodus yang dipicu oleh kelaparan atau perang atau sejenisnya terjadi.”
"Jadi saya pikir itu benar-benar keputusan yang masuk akal, dan dari perspektif Cina, akan lebih bijaksana untuk merencanakan ke depan dan mempersiapkan kapasitas untuk menerima dan menyerap sekelompok besar orang, mengingat provinsi-provinsi terdekat banyak dihuni oleh orang-orang etnis Korea.”
"Tapi mencegah situasi itu tentu saja yang ideal, itulah sebabnya Beijing secara resmi mempertahankan posisinya tentang denuklirisasi di semenanjung tersebut."
Dr Petrov mengatakan bahwa ia tidak melihat laporan itu sendiri dan tak bisa memastikan apakah konstruksi tersebut sedang berjalan, namun ia mengatakan bahwa logistik dan bahasanya "masuk akal" mengingat geografi wilayah tersebut.
"Jadi membangun dan mengkonstruksi kamp di sana akan membantu Beijing menangani situasi seperti ini dengan sangat efektif."

US ready for talks with North Korea, says Rex Tillerson
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia