China Dituduh Gunakan Diplomasi Uang untuk Pengaruhi Pilpres Negara Lain
jpnn.com, TAIPEI - Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez akan mengunjungi Taiwan pada Jumat, kata departemen luar negeri Taiwan.
Kunjungan itu dilakukan saat Taipei berusaha mempertahankan hubungan dengan Honduras di tengah meningkatnya tarik-menarik pengaruh diplomatik antara China dan Taiwan.
Honduras adalah salah satu dari hanya 15 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya tanpa diberi hak untuk menjalin hubungan antarnegara.
Departemen luar negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan Hernandez, yang pertama kali diumumkan oleh istana kepresidenan negara Amerika Tengah itu.
Delegasi, termasuk menteri luar negeri dan menteri ekonomi Honduras, akan mengunjungi Taiwan dari Jumat (12/11) hingga Minggu (14/11) atas undangan pemerintah Taiwan, kata departemen luar negeri Taiwan.
Honduras akan mengadakan pilpres pada 28 November dan partai oposisi utamanya mengatakan akan menjalin hubungan diplomatik dengan China jika menang.
Taiwan, yang menyebut diri sebagai negara merdeka, pada September menuduh China telah berusaha menggunakan pemilihan umum Honduras untuk "menciptakan kontroversi" dan merusak hubungan lama Taiwan dengan negara itu.
Departemen luar negeri Taiwan sebelumnya telah memperingatkan Honduras untuk tidak terpengaruh oleh janji-janji China yang "menyilaukan dan palsu".
China dan Taiwan selama bertahun-tahun saling menuduh telah melakukan diplomasi uang ketika mereka mencari dukungan dari negara-negara di seluruh dunia
- Pameran Film Tiongkok 2025 Sukses Digelar, Mempererat 75 Tahun Hubungan Diplomatik
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- China Serukan Pelestarian Asian Value demi Laju Pembangunan
- Xi Jinping & Trump Ingin Mereset Hubungan Amerika-China
- Ini Penyebab Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi