China Dituduh Gunakan Diplomasi Uang untuk Pengaruhi Pilpres Negara Lain
![China Dituduh Gunakan Diplomasi Uang untuk Pengaruhi Pilpres Negara Lain](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/03/13/mata-uang-yuan-tiongkok-foto-reuters-52.jpg)
jpnn.com, TAIPEI - Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez akan mengunjungi Taiwan pada Jumat, kata departemen luar negeri Taiwan.
Kunjungan itu dilakukan saat Taipei berusaha mempertahankan hubungan dengan Honduras di tengah meningkatnya tarik-menarik pengaruh diplomatik antara China dan Taiwan.
Honduras adalah salah satu dari hanya 15 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya tanpa diberi hak untuk menjalin hubungan antarnegara.
Departemen luar negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan Hernandez, yang pertama kali diumumkan oleh istana kepresidenan negara Amerika Tengah itu.
Delegasi, termasuk menteri luar negeri dan menteri ekonomi Honduras, akan mengunjungi Taiwan dari Jumat (12/11) hingga Minggu (14/11) atas undangan pemerintah Taiwan, kata departemen luar negeri Taiwan.
Honduras akan mengadakan pilpres pada 28 November dan partai oposisi utamanya mengatakan akan menjalin hubungan diplomatik dengan China jika menang.
Taiwan, yang menyebut diri sebagai negara merdeka, pada September menuduh China telah berusaha menggunakan pemilihan umum Honduras untuk "menciptakan kontroversi" dan merusak hubungan lama Taiwan dengan negara itu.
Departemen luar negeri Taiwan sebelumnya telah memperingatkan Honduras untuk tidak terpengaruh oleh janji-janji China yang "menyilaukan dan palsu".
China dan Taiwan selama bertahun-tahun saling menuduh telah melakukan diplomasi uang ketika mereka mencari dukungan dari negara-negara di seluruh dunia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Agustiani Tio Dianggap Kritis, Pengacara Desak KPK Beri Izin Berobat ke China
- Menimbang Peluang & Risiko Perang Dagang AS-China bagi Indonesia