China Dituduh Halangi Gerakan Anti-Korupsi dalam Pertemuan G20

Maggie Murphy tidak mengetahui siapa yang membuat keputusan itu tetapi mengatakan bahwa, hingga saat ini, Transparency International memiliki hubungan baik dengan pihak penyelenggara G20.
"Rasanya aneh kita tidak bisa mengkomunikasikan pesan anti-korupsi ini kepada warga. Dengan gerakan anti-korupsi dalam G20, kami berharap bahwa semua pemimpin dan partai politik akan memegang teguh pesan ini," ungkapnya.
Penyelenggara G20 untuk Pemerintah Australia tak mau memberi komentar apapun seputar keputusan memveto reklame kontroversial tersebut.
"Keputusan untuk menerima atau menolak konten reklame di Bandara Brisbane adalah urusan perusahaan periklanan yang memiliki lisensi untuk reklame tersebut dan juga pihak Bandara Brisbane," kata juru bicara penyelenggara G20.
Ia menyambung, "Ini bukanlah keputusan yang di dalamnya Pemerintah Australia ikut andil."
Lewat media sosial Twitter, pihak Bandara Brisbane mengaku bertanggung jawab atas pelarangan reklame tersebut.
"Setiap iklan / promosi yang memiliki agenda politik, terlepas dari organisasi; partai politik atau individu pembuatnya, adalah hal yang melanggar kebijakan kami," sebut status di Twitter itu.
Cina dituduh mencoba untuk menghambat kesepakatan ‘anti-korupsi’ yang rencananya akan dibahas dalam pertemuan para pemimpin negara G20,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya