China Dituduh Mengambil Organ Tubuh Tahanan Pengikut Falun Gong
Selaku ketua dari tribunal adalah Sir Geoffrey Nice, yang pernah bekerja di tribunal kejahatan internasional untuk negara bekas Yugoslavia. Ia juga pernah memimpin penuntutan mantan presiden Serbia, Slobodan Milosevic.
"Kesimpulannya menunjukkan bahwa sangat banyak orang yang mati secara mengerikan tanpa alasan," katanya.
Juru bicara kedutaan China di London mengatakan peraturan pemerintah China menyebutkan donasi organ manusia harus dilakukan sukarela dan tanpa pembayaran.
Skeptis soal temuan pengambilan organ
Photo: Tribunal China mengatakan temuan ini menunjukkan adanya indikasi pengambilan organ tubuh secara paksa. (Reuters: Fabrizio Bensch, file)
China di masa lalu mengatakan bahwa "organ-organ yang ditransplantasikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang etis" dan "kami bersikeras bahwa warga China secara sukarela menyumbangkan organ-organ mereka setelah meninggal".
Benjamin Penny, seorang pakar gerakan keagamaan dan spiritual di China, yang juga profesor di Australian National University pernah mengatakan kepada ABC tahun lalu bahwa kurangnya bukti dan kepercayaan pada kesaksian membuat situasi menjadi sulit untuk diuraikan.
"Pandangan saya soal ini adalah saya belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu benar terjadi. Tetapi saya juga belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu tidak terjadi," kata Dr Penny.
Tetapi pembela hak asasi manusia, David Kilgour yang memberikan kesaksian di tribunal mengatakan kepada program The World ABC bahwa praktik tersebut semakin buruk.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata