China Dituduh Sontek Pesawat Siluman
Senin, 24 Januari 2011 – 10:01 WIB
BEIJING - Peluncuran perdana Chengdu J-20, pesawat pengebom berteknologi siluman yang tak bisa dideteksi radar, di Beijing, 11 Januari, langsung digugat. Pejabat militer Kroasia menuduh pesawat anyar made in China yang digadang-gadang menyaingi F-22 Raptor milik AS itu sebagai sontekan.
Yang disontek adalah F-117 Nighthawk (Stealth) alias pesawat siluman generasi pertama yang beken di era 1990-an. Sekitar 20 tahun lalu, Stealth memang mencuri perhatian jagat. Bukan hanya lantaran bentuknya yang persegi-segi mirip Batarang, bumerang milik jagoan komik Batman. Tapi, pesawat itu juga punya kesaktian siluman, yakni tak bisa dibaca radar.
Tapi, kesaktian tersebut runtuh di kawasan Balkan. Siluman itu ceblok (jatuh) setelah dihajar rudal darat milik Serbia pada 1999 saat aksi militer AS-NATO di kawasan tersebut. Serpihan F-117 pun tersebar di kawasan pertanian Serbia. Sebagian di antaranya berhasil diamankan, lalu dipajang di Museum Penerbangan Serbia. Sebagian lagi dijarah dan diperjualbelikan warga sipil di kawasan tersebut.
"Ketika itu agen kami melaporkan, ada agen Tiongkok yang hilir mudik di kawasan jatuhnya pesawat. Mereka membeli rongsokan F-117," ujar Laksamana Davor Domazet-Loso, pimpinan militer Kroasia saat perang Kosovo tersebut. "Kami yakin Tiongkok mempelajari material itu untuk mencuri ilmu tentang teknologi siluman," tambahnya.
BEIJING - Peluncuran perdana Chengdu J-20, pesawat pengebom berteknologi siluman yang tak bisa dideteksi radar, di Beijing, 11 Januari, langsung
BERITA TERKAIT
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia