China Dukung Penuh Presidensi G20 Indonesia, tetapi Xi Jinping Belum Tentu Datang ke KTT Bali
Pada Juli, Presiden Xi juga telah menerima kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo di wisma tamu Diaoyutai, Beijing. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan undangan secara resmi kepada Presiden Xi untuk menghadiri KTT G20.
Sebelumnya juga di sela-sela penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Beijing, Xi menggelar 20 kali pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan pemerintahan.
Selama pandemi, Sekretaris Jenderal CPC itu juga melakukan 181 percakapan telepon dengan para pemimpin asing dan kepala organisasi internasional serta menghadiri 78 acara besar urusan luar negeri melalui video untuk menyinergikan upaya anti-pandemi COVID-19.
Sepanjang 10 tahun memimpin China dan partai berkuasa atau setelah Kongres Nasional ke-18 CPC, Xi telah melakukan 42 kali kunjungan yang mencakup 69 negara di lima benua.
Selama periode itu pula dia telah menerima lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan serta organisasi internasional.
Menurut Ma, Xi Jinping secara pribadi telah mempromosikan diplomasi tingkat kepala negara dan memberikan jalan keluar kepada dunia pada saat kekacauan terjadi.
"Kami akan mengambil manfaat dari keberhasilan penyelenggaraan Kongres Nasional ke-20 CPC sesuai langkah-langkah yang ditetapkan Sekjen untuk memulai momentum dan mencatat lembaran baru dalam diplomasi tingkat kepala negara," kata Ma yang pada saat itu menggelar konferensi pers bersama Wakil Ketua Departemen Internasional Komite Sentral CPC Shen Beili. (ant/dil/jpnn)
Presiden China Xi Jinping tak kunjung menjawab undangan Indonesia untuk menghadiri KTT G20 di Bali, ada apa?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Halaman Belakang
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif