China Geser Produk Impor AS
Selasa, 09 Februari 2010 – 17:17 WIB
JAKARTA - Selama kurun waktu lima tahun terakhir, yakni terhitung sejak tahun 2004 hingga 2009, negara asal impor terbesar di Indonesia mengalami pergeseran. Jika pada tahun 2004 impor dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang masing-masing mencapai 19 persen, ternyata pada tahun 2009 pangsa pasar AS anjlok menjadi 10 persen, serta Jepang menjadi 14 persen. Mahendra pun menjelaskan bahwa kenaikan impor barang dari China tersebut, bisa dikatakan juga akibat dari lonjakan kompetisi dan daya saing produk China, serta adanya kenaikan investasi China di Indonesia. "Kenaikan nilai investasi China di Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar 69 persen per tahun," tandasnya.
Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendag) Mahendra Siregar menerangkan, pergeseran tersebut diakibatkan oleh adanya serangan produk impor asal China di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Dikatakannya, pada 2004 lalu pangsa pasar produk impor AS ke Indonesia mencapai 19 persen dari total impor nasional, sementara China baru 7,9 persen. Namun pada 2009, pangsa pasar barang impor asal China meningkat tajam menjadi 19,7 persen, sedangkan AS turun menjadi 10,3 persen.
"Dengan adanya data tersebut, maka menunjukkan bahwa produk impor yang dikirim oleh China ke Indonesia, kini mampu menggeser produk impor dari negara lain, terutama AS," jelas Mahendra, di Gedung Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Selasa (9/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Selama kurun waktu lima tahun terakhir, yakni terhitung sejak tahun 2004 hingga 2009, negara asal impor terbesar di Indonesia mengalami
BERITA TERKAIT
- MUI Haramkan Orang Kaya Gunakan LPG 3 Kilogram
- Erick Thohir Tunjuk Helmy Prasetya jadi Dirut Perum Bulog
- Pertamina Bawa Keripik Tempe Asal Sukabumi Go Internasional
- Perusahaan Asuransi Ini & Saykoji Berkolaborasi, Rilis Lagu FWD Celebrate Living Song
- Pertamina Tambah Stok 2,5 Juta Epiji 3 Kg di Jawa Barat
- Bahlil Blak-blakan soal LPG, Potensi Subsidi Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun