China Harus Lebih Terbuka Terkait Investasinya Di Indonesia
Ketidakpastian ini menurut Piere Van Der Eng berpotensi menciptakan kerentanan pada kerjasama Indonesia-China.
“Fakta kita tidak tahu dimensi dari kenaikan investasi dan kegiatan perusahaan China di Indonesia ini menunjukan ada banyak hal yang perlu kita pahami lebih baik mengenai kegiatan perusahaan China di Indonesia.
“Jika tidak banyak informasi dan analisis mengenai hal itu maka akan sangat mungkin hal itu dapat memicu salah pengertian mengenai motivasi perusahaan China dan konsekwensi dari apa yang dampak dari kehadiran kegiatan perusahaan China.
Untuk mencegah kondisi ini, Profesor Pierre Van Der Eng mendesak otoritas Indonesia dan China untuk bersikap lebih terbuka kepada akademik, jurnalis atau pihak mana saja yang tertarik memahami apa saja kegiatan perusahaan China.
Banjir Tenaga Kerja Asing (TKA) China
Sebagaimana diketahui kunjungan Perdana Menteri China, Li Keqiang ke Indonesia pada Senin (7/5/2018) lalu membuahkan kesepakatan kerjasama bidang investasi diantara kedua negara.
Kerjasama yang ditandatangani di Istana Bogor itu meliputi pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional di empat wilayah yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Bali.
Dimana China berkomitmen akan menamakan modal di sektor perhubungan dan perikanan.
Photo: Sejumlah tenaga kerja asing asal China di Indonesia. (Reuters)
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat