China Ikut Latihan Militer Bersama Kakadu di Darwin
Sebuah kapal perang China dalam waktu dekat akan bergabung dengan pasukan Australia dan Amerika Serikat untuk mengadakan latihan militer di lepas pantai Darwin, meski ada ketegangan mengenai wilayah yang dipersengketakan di Laut China Selatan.
Laporan yang diterima ABC menyebutkan Beijing sudah menyatakan akan mengirim 'satu unit kapal besar' uintuk mengikuti Latihan Kakadu yang akan dilakukan akhir Agustus sampai pertengahan September.
Ini adalah untuk pertama kalinya China ambil bagian dalam latihan militer di Austtralia.
Partisipasi China yang pertama dalam latihan Kakadu ini terjadi hanya beberapa bulan setelah Amerika Serikat 'membatalkan undangan' kepada militer China untuk ambil bagian dalam latihan serupa di lepas pantai Hawaii bernama RIMPAC.
Bulan April, ABC mengungkapkan bahwa tiga kapal perang Australia dihadang oleh militer China ketika sedang berlayar melewati Laut China Selatan.
Tahun lalu, ABC juga mengungkapkan bahwa kapal mata-mata berteknologi tinggi China memantau latihan militer bersama Talisman Sabre antara Australia dan Amerika Serikat yang dilakukan di lepas pantai Queensland.
Dua puluh tujuh negara sudah menerima undangan untuk bergabung atau memantau latihan militer Kakadu, termasuk Kamboja, Indonesia, dan Uni Emirat Arab, namun Inggris menolak untuk berpartisipasi.
Dalam pernyatannya, Departemen Pertahanan Australia menggambarkan latihan bulan Agustus tersebut sebagai 'latihan militer utama bagi Angkatan Laut Australia' yang berusaha 'mencari kemitraan yang efektif dan aktif antara Australia dengan kawasan."
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat