China Kirim Pasukan Laut dan Udara ke LCS, Kapal Perang AS Langsung Kabur
Pernyataan itu adalah upaya terbaru China untuk "menggambarkan secara salah operasi maritim AS yang sah dan menegaskan klaim maritimnya yang berlebihan dan tak berdasar dengan mengorbankan negara-negara Asia Tenggara yang jadi tetangganya di Laut China Selatan", kata AL AS.
Amerika Serikat membela hak setiap negara untuk terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional membolehkan, dan tak satu pun perkataan China soal hal yang sebaliknya akan "menghalangi kita", kata AL AS.
China merebut kendali atas Kepulauan Paracel dari pemerintah Vietnam Selatan pada 1974.
Senin lalu menandai enam tahun keputusan pengadilan internasional yang membatalkan klaim China atas LCS, sebuah jalur perdagangan kapal senilai 3 triliun dolar AS (Rp 45 kuadriliun) per tahun.
China tidak pernah menerima keputusan tersebut.
Negara itu mengeklaim hampir seluruh LCS, padahal Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga saling bersaing dan kerap melakukan klaim atas wilayah yang sama.
China telah membangun pulau-pulau buatan, termasuk bandara, di beberapa wilayah LCS yang dikuasai.
Tindakan itu menimbulkan kekhawatiran terhadap niat Beijing di kawasan tersebut. (ant/dil/jpnn)
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan kapal AS itu telah melanggar kedaulatan dan keamanan China dengan memasuki perairan LCS
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Tekanan China Meningkat, Indonesia Diminta Perkuat Pertahanan di Natuna
- Modernisasi Militer China Jadi Tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara
- Tiongkok Disebut Hadirkan Ancaman DeFacto di Laut China Selatan
- Geledah Kapal Filipina di LCS, China Mengklaim Jadi Korban Ketidakpedulian