China Klaim Punya Peran Besar dalam Piala Dunia Qatar, Apa Itu?
jpnn.com, BEIJING - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut kontribusi negaranya dalam gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Pembangkit foto voltaik Al Kharsaah merupakan pembangkit non-fosil pertama di Qatar," katanya di Beijing, Senin.
Menurut dia, teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun oleh perusahaan China itu sejalan dengan komitmen pemerintah Qatar dalam menyelenggarakan Piala Dunia sebagai turnamen berlabel netral karbon pertama dalam sejarah.
Selain di Qatar, teknologi tersebut juga dikembangkan perusahaan China di Pembangkit Foto Voltaik Al Dhafra di Uni Emirat Arab (UAE).
"Pembangkit ini mampu memangkas 2,4 juta ton emisi karbondioksida setiap tahun di Abu Dhabi dan sangat vital dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di UAE," kata diplomat China itu.
Mao menyatakan China bersedia meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Arab dalam pembangunan di segala bidang.
"Energi adalah bidang terpenting untuk dikerjasamakan antara China dan negara-negara Arab," ucapnya dalam suatu pengarahan pers rutin.
Ia melihat masih adanya potensi yang sangat besar dalam kerja sama bidang energi antara China dan negara Arab, termasuk kerja sama transisi energi dari tradisional menjadi energi bersih dan ekonomi rendah karbon. (ant/dil/jpnn)
Tidak ada angin, tak ada hujan, pemerintah China memamerkan kontribusinya terhadap kesuksesan Piala Dunia Qatar 2022
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik