China Larang Warganya di Beberapa Kota Kunjungi Taiwan
Media lokal mengutip keterangan yang disampaikan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, baru-baru ini di Amerika Serikat dan pernyataannya yang blak-blakan tentang protes Hong Kong, sebagai kemungkinan alasan penangguhan perjalanan tersebut.
Photo: Presiden Tsai Ing-wen menyempatkan diri mengunjungi Denver dalam perjalanan kembalinya ke Taiwan, bulan lalu. (Reuters: Pichi Chuang)
Namun terlepas dari pengumuman yang mengejutkan itu, dosen studi China, Mark Harrison, mengatakan kepada ABC bahwa keputusan itu "terlalu murahan" untuk menjadi reaksi terhadap penjualan senjata yang diajukan - yang sebenarnya sudah ditanggapi Beijing - dan sebenarnya merupakan penangguhan program kunjungan perorangan perdana. yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011.
"Pemerintah China telah menyampaikan sikap kepada AS tentang kunjungan Presiden Tsai, sehingga tidak mungkin keputusan pariwisata terkait langsung dengan kunjungan Tsai, kecuali sebagai bagian dari kalkulus kebijakan yang lebih luas," katanya.
Dr Harrison percaya bahwa keputusan itu kemungkinan terkait dengan Pemilihan Presiden Taiwan pada tahun 2020, dan mengingat waktunya yang spesifik, keputusan itu kemungkinan sudah dipertimbangkan cukup lama.
"Ini mungkin menjadi bagian dari pemikiran luas tentang 'apa yang bisa dilakukan China untuk bisa campur tangan dalam pemilihan itu'," kata Dr Harrison.
Ia menambahkan bahwa langkah itu akan memungkinkan Beijing untuk memberi kandidat presiden pilihan mereka, yang juga Walikota Kaohsiung -yakni Han Kuo-yu, sebuah situasi yang bisa diselesaikannya.
"Ini adalah tindakan terkalibrasi yang berusaha menghindari pukulan balik terhadap Beijing yang bisa mencederai kandidat presiden yang mereka harapkan untuk menang," katanya.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan