China Melegalkan Tempat Penahanan Rahasia Bagi Muslim Uighur
Wilayah Xinjiang di barat Cina telah mengesahkan pengiriman warga minoritas Muslim Uighur ke tempat yang mereka sebut sebagai "pusat pelatihan kejuruan". Tetapi negara-negara Barat menyebut tempat ini adalah adalah kamp penawanan besar-besaran.
Sebuah komite hak asasi manusia PBB baru-baru ini mengatakan pihaknya percaya China bisa jadi telah menahan lebih dari 1 juta warga Uighur di kamp-kamp rahasia. Namun klaim ini telah berulang kali ditolak oleh China.
Sebuah pasal baru telah ditambahkan pada undang-undang anti-ekstremisme Xinjiang, yang mengatakan pusat pelatihan itu dimaksudkan untuk "mendidik dan mentransformasi" tahanan.
"Pemerintah di tingkat daerah dapat mengatur ... pusat pelatihan kejuruan, untuk mendidik dan mengubah orang-orang yang telah dipengaruhi oleh ekstremisme," kata klausa itu.
Undang-undang anti-ekstremisme di kawasan itu telah berlaku sejak April tahun lalu, yang melarang laki-laki dan perempuan Muslim memelihara jenggot yang dianggap "tidak normal" atau mengenakan jilbab di depan umum.
Kecaman dunia internasional semakin meningkat setelah sejumlah laporan memuat penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap etnis Uighur dan Muslim lainnya di China. Amerika Serikat bahkan mempertimbangkan penjatuhan sanksi.
China membantah bahwa pihaknya menahan warga Uighur di pusat pengungsian dan mengatakan fasilitas semacam itu tidaklah ada, namun mereka mengaku mengirim para pelaku tindak kriminal ke pusat pelatihan.
Photo: Muslim Uighur bahkan telah dilarang memiliki janggut dan memakai kerudung. (Reuters: Reinhard Krause)
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat