China Mitra Penting ASEAN di Era Keketuaan Indonesia
Meidyatama turut menyampaikan pandangannya terkait krisis Myanmar. Dia mengatakan krisis politik di Myanmar menjadi isu yang penting bagi ASEAN.
Menurut dia, rasa saling percaya di antara negara-negara anggota ASEAN, termasuk Myanmar, penting untuk diperkuat sebagai salah satu aspek untuk mencapai kesepahaman bersama.
“Myanmar menjadi isu yang saya kira menjadi tantangan Indonesia dalam keketuaan ASEAN tahun ini, bagaimana menjaga kepercayaan di dalam ASEAN itu sendiri,” kata Meidyatama.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto Suryodipuro, mengatakan bahwa Indonesia akan berupaya menggandeng negara-negara berkepentingan serta organisasi-organisasi internasional untuk mendukung penerapan Konsensus Lima Poin dalam mengatasi krisis politik di Myanmar.???????
Konsensus Lima Poin, yang disepakati pada April 2021, tak kunjung dijalankan oleh junta hingga saat ini. Pengucilan Myanmar dalam berbagai pertemuan ASEAN juga tak lantas membuat junta berhenti melakukan tindakannya ataupun melaksanakan poin-poin dalam konsensus.
"Sebagai ketua ASEAN, Indonesia akan memastikan hubungan dari negara-negara lain, baik tetangga maupun negara-negara penting lain, dalam penyelesaian masalah Myanmar serta (dukungan) organisasi internasional untuk mendukung penerapan Konsensus Lima Poin," kata Sidharto pada awal Februari lalu. (ant/dil/jpnn)
Menurut Lina, China sangat pintar melibatkan diri dalam suatu isu. Beijing selalu bisa memainkan perannya secara terukur dan cermat.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun