China Ogah Bersaing soal Vaksin COVID-19 dengan Negara Satu Ini
jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Tiongkok tidak ingin terlibat persaingan atau berkonfrontasi soal vaksin COVID-19 dengan India. Beijing berpandangan bahwa tugas utama masyarakat internasional saat ini adalah memerangi pandemi COVID-19.
"Vaksin COVID-19 adalah barang publik global dan terserah setiap negara memutuskan vaksin mana yang akan digunakannya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Senin (25/1).
"Terkait hal ini tidak boleh adanya persaingan dan tentunya juga tidak ada konfrontasi. Kami menyambut baik dan berharap lebih banyak negara bisa memproduksi vaksin sendiri yang lebih aman dan efektif serta memberikannya kepada negara-negara berkembang agar berguna bagi orang banyak," ujarnya.
Zhao melontarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi adanya isu beberapa negara di kawasan Asia Selatan menolak ditawari vaksin China dan beralih ke India karena persoalan tingkat efikasi (kemanjuran).
Menurut dia, China telah menepati janjinya menjadikan vaksin COVID-19 sebagai barang publik global.
"China bekerja sama dengan negara lain, terutama negara berkembang, dalam bidang vaksin dengan berbagai cara serta memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan," ujar Zhao.
China telah mengekspor vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan Sinopharm ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia, Brazil, Chile Turki, Filipina, Malaysia, Hong Kong, Thailand, Ukraina, Mesir, Argentina, Maroko , Arab Saudi, Pakistan, Serbia, Peru, Hungaria dan Senegal.
Dalam mengembangkan vaksin, China menggunakan metode inaktif atau melemahkan virus corona jenis baru. (ant/dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Menurut Zhao, China telah menepati janjinya menjadikan vaksin COVID-19 sebagai barang publik global.
Redaktur & Reporter : Adil
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik