China Pangkas Suku Bunga, Begini Nasib Rupiah Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 73 point terhadap USD dilevel Rp 14.741.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan tingginya USD setelah serangkaian data baru yang mengecewakan dari China, mitra dagang utama, serta People's Bank of China.
Adapun pada tahun ini, sebesar 10 basis poin menjadi 2,75 persen untuk biaya pinjaman kebijakan jangka menengah dan alat likuiditas jangka pendek untuk kedua kalinya.
"Data ekonomi menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi China secara tak terduga melambat pada Juli karena berjuang untuk melepaskan pukulan terhadap pertumbuhan pada kuartal kedua dari pembatasan ketat Covid-19," ujar Ibrahim, Senin (15/8).
Kemudian, neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus pada Juli 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Juli 2022 sebesar USD 4,23 miliar.
"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan surplus Juni 2022 yang sebesar USD 5,09 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia periode Januari hingga Juli tahun ini sebesar USD 29,17 miliar," kata Ibrahim.
Lebih lanjut, surplus dagang tersebut diperoleh dari nilai ekspor barang pada Juli 2022 tercatat USD 25,57 miliar atau turun 2,20 persen (mtm), sedangkan secara tahunan naik 32,03 persen (yoy).
Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 73 point terhadap USD di level Rp 14.741.
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Tren Pernikahan Menurun, Prilly Latuconsina Soroti Wanita Mapan
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin