China Punya Kebijakan Perdagangan Baru, Impor Bakal Meningkat
jpnn.com, BEIJING - China mengeluarkan paket kebijakan pada tahun ini untuk menjaga stabilitas perdagangan luar negerinya, demikian Perdana Menteri Li Keqiang menyampaikan laporan kinerja pemerintahannya pada pembukaan sidang parlemen dua sesi di Beijing, Sabtu.
China akan membantu perusahaan berorientasi ekspor dalam menerima order dan mempertahankan kapasitas produksinya.
"Kebijakan ini bisa mempercepat pembentukan model baru perdagangan luar negeri, memberikan kesempatan yang lebih besar terhadap e-commerce lintas-batas, dan mendukung pembangunan gudang-gudang barang perdagangan asing," ujarnya.
China akan meningkatkan impor produk dan jasa yang lebih berkualitas dan membangun sistem perdagangan jasa dan digital yang baru.
"Pembangunan sistem layanan logistik bisa membantu mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi perdagangan internasional," kata PM Li.
Oleh sebab itu pula China akan meningkatkan dan memperluas investasi asing di bidang manufaktur, penelitian dan pengembangan, dan layanan data yang tersebar di wilayah tengah, barat, dan timur laut.
China juga akan meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi, baik multilateral maupun bilateral.
Menurut PM Li, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) telah berhasil menciptakan kawasan perdagangan bebas di dunia.
China mengeluarkan paket kebijakan pada tahun ini untuk menjaga stabilitas perdagangan luar negerinya
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Dua Menteri ini Apresiasi Kolaborasi Multi-Helix Sampoerna untuk Bantu UMKM Ekspor Produk
- Pemerintah Dorong Pengembangan Sistem Indonesia National Single Window
- Wujudkan Ketahanan Pangan, Bulog Menjamin Rantai Pasok Beras
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan