China Punya Kebijakan Perdagangan Baru, Impor Bakal Meningkat
"China akan mendorong beberapa perusahaan memanfaatkan tarif preferensial dan aturan lain dalam kerangka RCEP untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan," ujarnya.
Pihaknya telah siap bekerja bersama dengan beberapa negara lain yang saling memberikan manfaat dan menguntungkan.
Dalam pembukaan sidang parlemen yang juga dihadiri oleh Presiden Xi Jinping itu, PM Li membacakan laporan kinerja setahun terakhir dan program kerja ke depan yang di antaranya meliputi bidang perekonomian, perdagangan, investasi, keuangan, kesehatan, kesejahteraan sosial, dan pertahanan.
Sidang parlemen dua sesi yang terdiri dari Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan Majelis Penasihat Politik Rakyat China (CPPCC) berlangsung hingga 12 Maret. NPC mirip dengan DPR, sedangkan CPPCC berfungsi seperti MPR.
Sidang tahunan tersebut diikuti sebanyak 2.951 anggota legislatif yang mewakili beberapa daerah, berbagai kelompok etnis minoritas, dan entitas lainnya di China.
Sidang parlemen dua sesi atau yang biasa dikenal dengan sebutan "Lianghui" itu digelar setiap awal Maret kecuali pada 2020 akibat pandemi COVID-19. (ant/dil/jpnn)
China mengeluarkan paket kebijakan pada tahun ini untuk menjaga stabilitas perdagangan luar negerinya
Redaktur & Reporter : Adil
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Dua Menteri ini Apresiasi Kolaborasi Multi-Helix Sampoerna untuk Bantu UMKM Ekspor Produk
- Pemerintah Dorong Pengembangan Sistem Indonesia National Single Window
- Wujudkan Ketahanan Pangan, Bulog Menjamin Rantai Pasok Beras
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan