China Sahabat Rusia, tetapi Minta Pembantaian Bucha Diusut Tuntas
jpnn.com, BEIJING - China menyerukan adanya investigasi secara menyeluruh atas pembunuhan massal di Bucha, Ukraina, untuk menghindari tuduhan sepihak.
"Kebenaran penyebab insiden tersebut harus diverifikasi. Berbagai tuduhan harus berdasarkan fakta," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Rabu (6/4).
Sebelum mendapatkan kejelasan, lanjut dia, semua pihak harus bisa menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasarkan fakta.
Zhao mengatakan China tidak ingin isu-isu kemanusiaan dipolitisasi.
Menurut dia, China sangat mementingkan masalah kemanusiaan di Ukraina dan mendukung semua inisiatif dan tindakan yang kondusif untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Ukraina.
Perwakilan tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun pada Selasa (6/4) menyatakan sikap pemerintahnya dalam krisis Ukraina pada sesi pengarahan Dewan Keamanan PBB.
"Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan tidak boleh terjadi," katanya.
Menurut dia, laporan kematian warga sipil di Bucha sangat tidak dibenarkan.
Perwakilan China untuk PBB menegaskan bahwa kematian warga sipil di Bucha, Ukraina, sangat tidak dibenarkan. Kabar buruk untuk Rusia?
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?