China Sebut Orang Uighur Dulunya Dipaksa Masuk Islam
Etnis Uighur Turki diklaim sebagai warga China
Warga Uighur sebagian besar adalah minoritas berbahasa Turki yang memiliki lebih banyak kesamaan bahasa dan budaya dengan orang Turki daripada dengan mayoritas etnis Han di China.
Sejarawan percaya bahwa bagian dari wilayah Xinjiang telah disebut sebagai Turkistan sejak era abad pertengahan.
Photo: Beijing mengklaim bahwa Xinjiang tak pernah menjadi bagian dari Turkestan Timur. (Flickr: Michael Lieu)
Namun, menurut versi Pemerintah China, wilayah itu "telah lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wilayah China" dan tak pernah menjadi Turkistan Timur.
Leibold mengatakan klaim China itu "jelas tidak benar".
"Ada dua republik independent-semu yang diciptakan pada awal abad ke-20 yang secara eksplisit mengambil nama Turkestan Timur."
Laporan Beijing mengklaim bahwa "sejak awal", budaya Uyghur "mencerminkan unsur-unsur budaya China" dan merupakan bagian integral dari peradaban China.
"Bodoh untuk berbicara tentang keberadaan negara China yang bersatu 5.000 atau bahkan 3.000 tahun lalu untuk mencakup apa yang sekarang menjadi Xinjiang dan orang-orang Uyghur," kata Leibold, menambahkan bahwa klaim tentang kebebasan beragama di Xinjiang "menggelikan".
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara