China Sok Kuasa di LCS, Tetangga Indonesia Ini Berani Melawan

jpnn.com, MANILA - Filipina pada Selasa (31/5) mengatakan pihaknya telah mengajukan protes diplomatik kepada China karena menyatakan secara sepihak larangan menangkap ikan di Laut China Selatan (LCS).
Filipina juga mengeluhkan kekerasan dan pelanggaran yurisdiksi yang dilakukan oleh penjaga pantai Beijing.
Kementerian Luar Negeri Filipina dalam pernyataannya menuduh kapal-kapal China mengganggu penelitian ilmiah bersama di bidang kelautan serta aktivitas eksplorasi energi di dua lokasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina.
Dalam pernyataan terpisah, Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan yang bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan.
Larangan tahunan itu mencakup perairan ZEE Vietnam dan Filipina di LCS.
Kedutaan China di Manila belum menanggapi pernyataan Filipina yang merujuk pada perkembangan selama Maret-April.
Kemlu Filipina mengatakan tindakan penjaga pantai “jelas merupakan pelanggaran yurisdiksi maritim Filipina”.
Filipina tidak mengatakan mengapa pihaknya menunggu lebih dari sebulan untuk berkomentar terkait insiden itu.
Negara tetangga Indonesia ini berani mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan yang bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan di Laut China Selatan
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Detik-Detik Penangkapan Kapal Ikan Filipina di Talaud
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China