China Terus Dukung Invasi Rusia, Amerika Lontarkan Ancaman Serius

China Terus Dukung Invasi Rusia, Amerika Lontarkan Ancaman Serius
Pejabat-pejabat AS dan China bertemu selama tujuh jam di Kota Roma untuk membahas dukungan China terhadap Rusia dalam perang Ukraina. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Presiden Xi pekan lalu menyerukan "semua pihak menahan diri secara maksimum" di Ukraina dan menyatakan keprihatinan tentang dampak sanksi Barat terhadap ekonomi global.

Uni Eropa umumkan sanksi baru

Uni Eropa pada Senin malam mengumumkan bahwa 27 negara anggotanya telah menyetujui paket sanksi keempat untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Prancis, yang memegang kursi kepresidenan Uni Eropa, mengatakan bahwa negara-negara ini menyetujui paket yang menargetkan "individu dan entitas yang terlibat dalam agresi terhadap Ukraina", begitu pula dengan sektor ekonomi Rusia.

Detail pasti dari paket sanksi terbaru akan diungkapkan dalam jurnal resmi UE.

Menanggapi hal ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada UE melalui postingan di akun Twitternya.

Sejak perang dimulai bulan lalu, UE telah mengambil tindakan keras yang menargetkan Presiden Putin, sistem keuangan Rusia, dan sejumlah oligarki negara itu.

Pekan lalu, UE setuju untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada 160 orang dan menambahkan pembatasan baru pada ekspor navigasi maritim dan teknologi komunikasi radio.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari ABC News untuk ABC Indonesia.


Amerika Serikat memperingatkan Tiongkok tentang sanksi ekonomi dan isolasi global yang akan dihadapi Beijing jika terus membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News