China Tolak Warganya yang Pulang dari Indonesia?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mempertanyakan kebijakan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, menolak warganya sendiri yang mau pulang dari Indonesia.
Hal ini disampaikan Didik pascatertahannya 208 orang WN China di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, saat akan melakukan penerbangan pada Jumat (3/4) lalu hingga akhirnya batal kembali ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Serasa ada kebijakan ganda yang diambil pemerintah China," kata politikus Demokrat itu, Minggu (5/4).
Didik juga sudah menginformasi soal tertahannya WN China ke pihak Angkasa Pura dan dibenarkan.
Didik menyebutkan, saat awal penyebaran Covid-19 di Wuhan, otoritas China menarik pulang warga negaranya dari berbagai negara. Namun kebijakannya berbeda saat WN China mau pulang dari Indonesia dalam kondisi sekarang, justru tidak diizinkan.
Kebijakan tersebut menurut ketua DPP Partai Demokrat demisioner ini, tentu memunculkan banyak tanda tanya dari publik. Apakah ada kebijakan lain dari China terkait dengan warga negaranya dan penangangan Corona di Indonesia?
Atau, jangan-jangan mereka kawatir Indonesia menjadi sumber penularan baru yang tidak bisa ditoleransi?
"Kalau menilik pernyataan Xi Jinping beberapa hari yang lalu, tentang keyakinan beliau bahwa Indonesia bisa mengatasi Corona, seharusnya pertanyaan terakhir itu tidak relevan," lanjut Didik.
Saat awal penyebaran Covid-19 di Wuhan, otoritas China menarik pulang warga negaranya dari berbagai negara. Namun kebijakannya berbeda saat WN China mau pulang dari Indonesia dalam kondisi sekarang, justru tidak diizinkan.
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan