Choi Rubicon
Oleh: Dahlan Iskan
Apartemen 4 kamar itulah pokok pangkalnya. Apartemen itu dibeli oleh Choi. Pakai uang Choi. Tetapi atas nama mertua. Itu untuk menghemat pajak sampai Rp 10 miliar. Kalau Choi yang membeli itu berarti rumah kedua: pajaknya mahal.
Membeli rumah atas nama orang lain memang berisiko. Tetapi yang Choi lakukan mencerminkan hati baiknyi. Toh mertua sendiri. Tidak menyangka suatu saat mertua itu menjadi mantan.
Belakangan Choi ingin menjual apartemen tersebut. Choi juga memikirkan bagaimana nasib keluarga mantan suami itu. Maka Choi mencarikan Anthony rumah yang lebih sederhana. Dia akan membelikan keluarga mantan suami itu rumah.
Kalau apartemen 4 kamar itu laku, Anthony akan pindah ke rumah yang lebih kecil. Pemberian Choi.
Rencana itu sudah disampaikan Choi ke pengacaranyi. Pengacara minta bukti bahwa rumah 4 kamar tersebut memang dibeli dengan uang Choi. Bukti ada. Data antarbank bisa menunjukkan semua itu.
Penjualan rumah 4 kamar inilah yang membuat pembunuhan berencana terjadi atas Choi. Perencanaannya sungguh tidak cermat: mengapa Choi diambil saat mau menjemput anak dari sekolah. Pasti mudah ketahuan.
Choi memang sudah kawin lagi. Dengan suami yang kedua juga punya anak 2 orang. Ia anak orang kaya. Ayahnya serang pemilik restoran waralaba yang sudah go public.
Bahwa akhirnya ditemukan di mana Choi berada, pastilah dari pengakuan Anthony. Bukan karena ada penemuan mayat busuk oleh seseorang.