Choirul Anam: Polda Sumbar Harus Belajar dari Kasus Bharada E, Transparan ke Publik
jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa penembakan yang dilakukan seorang polisi terhadap rekannya kembali terjadi. Kali ini melibatkan antarsesama perwira Polri di Sumatera Barat.
Pelaku dan korban penembakan itu sama-sama bertugas di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Jumat (22/11) dini hari sekitar pukul 00.43 WIB, lokasi kejadiannya adalah kawasan Kantor Polres Solok Selatan.
Perwira yang berposisi sebagai terduga penembakan menembak rekan sejawatnya menggunakan senjata api, hingga mengenai bagian kepala.
Peristiwa serupa yang menjadi sorotan yakni pembunuhan Brigadir J setelah ditembak oleh rekannya pada 8 Juli 2022. Awalnya dilaporkan bahwa ia meninggal dalam baku tembak, tetapi fakta menunjukkan bahwa dia ditembak tanpa perlawanan.
Pelaku utama, Bharada E, melakukan tindakan ini atas perintah atasannya, Ferdy Sambo.
Anggota Kompolnas, Choirul Anam menyebutkan agar tidak menjadi polemik, Polda Sumbar harus bertindak profesional.
"Kata kuncinya adalah tindakan profesional dan transparan. Terkait peristiwa di Solok Selatan itu, Polda Sumbar mencoba menjawab transparansi itu. Makanya sejak awal beritanya juga beredar di publik dan ada penjelasan bahwa peristiwa itu memang terjadi," kata Choirul Anam saat dihubungi JPNN.com, Jumat (22/11).
Anggota Kompolnas, Choirul Anam menyebutkan agar tidak menjadi polemik, Polda Sumbar harus bertindak profesional usut polisi tembak polisi di Solok Selatan
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- Adrianus Meliala: Tidak Mungkin Juga Polisi Itu Benar Semua
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental