Christine Hakim Napak Tilas Tanah Kelahiran Bareng Tim Ekspedisi Batanghari
jpnn.com, JAMBI - Memperingati 50 tahun perjalanan di dunia seni peran, Christine Hakim menjadikan kota kelahirannya sebagai pusat refleksi.
Bangunan berwarna biru muda dengan gaya arsitektur Belanda menarik pandangan Christine.
Kenangan masa kecilnya kembali hidup di setiap sudut rumah di Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang menjadi tempat dia dilahirkan dan menghabiskan tiga tahun pertama hidupnya sebelum tugas ayahnya yang menjabat sebagai kepala Bea Cukai berpindah.
Christine Hakim, dalam pandangannya yang tajam, merekam detail-detail rumah tersebut.
Semua sudut dan ruangan menjadi kembali hidup di mata dan pikirannya. Dia dengan tekun mengaitkan kembali ingatan masa kecilnya di Kuala Tungkal.
"Dalam rumah inilah saya dilahirkan dengan bantuan dokter berkebangsaan Jerman yang tinggal di sebrang rumah. Dialah yang memberi nama 'Christine'. Nama itu ditambahkan oleh orang tua saya, Herlina Natalia," kata Christine Hakim mengingat kembali asal-usul namanya.
Christine sempat melakukan video call dengan ibunya untuk mengajak mengenang bersama jejak masa kecil di Kuala Tungkal.
Saat melakukan panggilan video dengan ibunya, Christine mengingat masa kecilnya dengan jelas. Suara ibunya terdengar melalui saluran panggilan video.
Christine Hakim sempat mengunjungi Hutan Mangrove Pangkal Babu dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi dan penyambutan titik terakhir Ekspedisi Batanghari.
- Kebakaran di Tanjungjabung Timur Jambi, 15 Rumah Ludes, Seorang Kakek Tewas
- Agus Selamat, Sulthon Kritis Diserang Geng Motor
- Video Syur KN dan MA Sempat Viral, Ini Perkembangan Kasusnya
- Banjir Rob Menerjang Kawasan Timur Jambi, 3 Rumah Dilaporkan Rusak Berat
- Tangkap Pelaku Penculikan Lansia di Muaro Jambi, Polisi Temukan Senjata Airsoft
- Sidang Adat di Balai Panjang Tanah Periuk Jambi Selalu Terjaga hingga Kini