Christine Hakim Napak Tilas Tanah Kelahiran Bareng Tim Ekspedisi Batanghari
Christine bilang film ini erat sekali dengan lingkungan menceritakan tentang kehidupan manusia yang hancur setelah adanya virus berbahaya.
Virus dari sebuah spesies jamur cordyceps itu telah menyebar dan menginfeksi manusia. Jamur tersebut merupakan spora beracun yang dapat membuat korban menjadi haus darah seperti zombie dan mampu menginfeksi orang lain.
Dia menunjukkan pandangannya tentang kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Tanpa lingkungan yang mampu mencukupi oksigen, manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Menurutnya, kesadaran ekologis harus ditanam sejak dini.
"Dari mana oksigen itu? Dari lingkungan ini. Selama pandemi, bahkan untuk membeli pun sulit. Dokter mengatakan bahwa pada saat itu skala prioritas adalah siapa yang bisa bertahan hidup dan mendapatkan oksigen. Tanggung jawab ini harus diajarkan sejak dini, sejak balita. Saya bersyukur bahwa saya dilahirkan dengan alam,” katanya di hadapan anak muda, termasuk tim Ekspedisi Batanghari.
Christine pun menggarisbawahi pentingnya kesadaran dalam menjaga lingkungan. Dia bahagia bisa melihat para anak muda, khususnya tim Ekspedisi Batanghari yang telah memiliki kesadaran ekologis itu. Sehingga perempuan berprestasi ini memberikan apresiasinya kepada tim Ekspedisi Batanghari.
"Ini harus ditanamkan kuat, saya senang melihat anak-anak muda memiliki komitmen dan kesadaran ini. Ini harus ditawarkan kepada generasi muda, karena ini untuk masa depan mereka. Gerakan ini luar biasa, menjadi kewajiban bagi kita semua dalam porsi masing-masing," tegasnya.
Dalam perjalanan kembali ke akarnya, Christine Hakim tidak hanya mengungkapkan pandangannya yang mendalam tentang kesadaran lingkungan.
Dia menunjukkan refleksi atas perjalanan hidup, serta pentingnya menginspirasi dan membimbing generasi muda.
Christine Hakim sempat mengunjungi Hutan Mangrove Pangkal Babu dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi dan penyambutan titik terakhir Ekspedisi Batanghari.
- Sidang Adat di Balai Panjang Tanah Periuk Jambi Selalu Terjaga hingga Kini
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pelamar Diminta Fokus Membaca Persyaratan
- Kaesang Ajak Warga Jambi Coblos Romi Hariyanto-Sudirman
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri