CIA Jadi Penentu Urusan Haji Muslim Uighur Xinjiang
Untuk mendukung pernyataan tersebut, Elijan mempertontonkan rekaman video masjid di beberapa kota di Xinjiang, seperti Kashgar, Hotan, Yecheng, Turban, dan Aksu dilengkapi wawancara dengan jamaah dan pengurus masjid.
Menanggapi pertanyaan tentang para lulusan kamp pendidikan dan pelatihan vokasi, dia menyebutkan kontribusi mereka yang cukup signifikan dalam menggerakkan industri lokal.
"Begitu selesai pendidikan, mereka sudah bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Ada yang di pabrik garmen, makanan dan minuman, perakitan peralatan elektronik, percetakan, salon, e-dagang, peternakan, buruh rumah tangga, toko bunga, pelukis, panggung pertunjukan, dan profesi lainnya," ujarnya.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh video yang menggambarkan kesibukan baru para lulusan kamp konsentrasi yang menjadi sorotan pengawas HAM internasional itu.
"Sekarang saya bisa hidup bahagia setelah bekerja di salon dengan gaji 3.000 yuan (Rp6,4 juta) per bulan," kata seorang perempuan beretnis Uighur dalam tayangan video tersebut. (T.M038) (ant/dil/jpnn)
Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang menyerahkan sepenuhnya urusan ibadah haji warga Muslim setempat ke Tanah Suci kepada Asosiasi Islam China (CIA).
Redaktur & Reporter : Adil