CIA, Tantangan Terberat Obama
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:16 WIB
WASHINGTON - Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) menjadi bumerang bagi presiden terpilih Barack Obama. Selama dua tahun terakhir, pada masa kampanye, pemimpin 47 tahun tersebut banyak mengkritisi kebijakan pemerintahan George W. Bush terhadap CIA. Kini, kritik itu menjadi tantangan terberat pemerintahannya. Rencananya, Obama juga tetap melanjutkan tradisi pemerintahan Bush untuk menahan tersangka di penjara-penjara asing. Namun, tidak seperti Bush yang merahasiakan lokasi penahanan dan membatasi akses dunia luar, Obama justru akan melibatkan Palang Merah Internasional (ICRC). "Mereka akan diberi akses penuh untuk bertemu para tersangka," janji Obama, seperti dilansir The New York Times kemarin.
Program-program kontroversial CIA yang berkaitan erat dengan perang antiteror selalu menjadi sorotan menarik Partai Demokrat. Sebab, pada titik itulah, pemerintahan Bush gagal. Pertanyaan besarnya, apakah CIA di bawah pemerintahan Obama akan tetap melestarikan kesalahan-kesalahan tersebut? "Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur AS dalam memerangi teroris," seru Obama dalam rangkaian turnya beberapa waktu lalu. Dia juga berjanji menghapus praktik interogasi rahasia CIA.
Baca Juga:
Menyadari beratnya tugas yang dihadapi, Obama tidak mau berlama-lama bertahan dalam ritme masa lalu CIA. Rabu (3/12) waktu setempat (hari ini WIB) para penasihat senior Obama bertemu dengan belasan purnawirawan jenderal dan laksamana. Dalam kesempatan tersebut, mereka akan membahas prosedur interogasi yang benar dan mengantisipasi segala bentuk penyimpangannya.
Baca Juga:
WASHINGTON - Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) menjadi bumerang bagi presiden terpilih Barack Obama. Selama dua tahun terakhir, pada masa
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas