Cibinong jadi Zona Paling Merah di Kabupaten Bogor
jpnn.com, BOGOR - Cibinong menjadi kecamatan yang paling merah dalam urusan virus corona di Kabupaten Bogor.
Hingga Kamis (16/4) malam, jumlah pasien COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Bogor paling banyak berasal dari wilayah tersebut.
"Sebanyak sebelas pasien positif COVID-19 dan 69 (PDP) asal Kecamatan Cibinong," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Kamis (16/4) malam.
Beberapa hari terakhir, dalam rilis tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor selalu ada pasien positif asal ibu kota Bumi Tegar Beriman itu, seperti hari ini, satu dari dua yang dinyatakan terinfeksi COVID-19 merupakan warga Kecamatan Cibinong.
"Adapun dua orang terkonfirmasi positif COVID-19 yaitu perempuan 43 tahun asal Kecamatan Cileungsi, dan laki-laki usia 35 tahun asal Kecamatan Cibinong (kasus dari status orang dalam pemantauan)," terang Ade Yasin.
Selain Kecamatan Cibinong, ada 13 kecamatan lainnya yang juga masuk dalam zona merah COVID-19 di Kabupaten Bogor. Kecamatan dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak kedua di Kabupaten Bogor yaitu Gunung Putri, yakni sebanyak delapan orang.
Kemudian Kecamatan Bojonggede tujuh orang, Cileungsi enam orang, Ciampea tiga orang, Tajur Halang, Kemang, Citeureup dan Babakan Madang masing-masing dua orang, serta Parung Panjang, Ciseeng, Ciomas, Ciawi dan Jonggol masing-masing satu orang.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 52 pasien.
Selain Cibinong, ada 13 kecamatan lainnya di Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah corona.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya