Cicilan Mobil Murah Makin Rendah
OJK Dukung Penuh Kredit LCGC
jpnn.com - JAKARTA – Tarik ulur tren mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) tak membuat industri pembiayaan kendur. Justru, lembaga penyalur kredit konsumen tersebut berlomba-lomba memasang skema pembayaran yang memudahkan pangsa pasar menyerap LCGC. Di sisi lain, otoritas pengawas industri keuangan juga memandang optimistis respons para perusahaan.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, anggota asosiasi telah banyak meluncurkan terobosan dalam memfasilitasi pembelian mobil LCGC. Misalnya, BCA Finance yang menerapkan sistem down payment atau uang muka balloon payment. Sementara BII Finance memperpanjang tenor hingga tujuh tahun.
Menurut Suwandi, upaya tersebut dinilai dapat menambah penguasaan pangsa pasar (market share) korporasi dalam pembiayaan roda empat. ”Asalkan tidak melanggar regulasi tentang batas minimum down payment,” ungkap Suwandi kepada Jawa Pos, Sabtu (21/9).
Melihat animo dari konsumen yang cukup tinggi, khususnya di ajang International Indonesia Motor Show 2013, Suwandi yakin LCGC dapat berkontribusi signifikan terhadap penyaluran pembiayaan, setidak-tidaknya pada tahun depan. ”Karena itu, kami menunggu kepastian para pemegang merek terkait seberapa besar base produksi dari LCGC. Supaya kami bisa hitung faktor LCGC dalam pertumbuhan industri,” jelasnya.
Seperti diketahui, pascapenerapan beleid minimum down payment kredit kendaraan bermotor oleh otoritas moneter Bank Indonesia, performa industri perusahaan pembiayaan melambat. Merujuk konsolidasi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih multifinance hanya tumbuh 17 persen pada kuartal pertama 2013. Angka tersebut melambat dibandingkan periode yang sama pada 2012 (year on year/yoy) yang mencapai 20 persen.
Begitu juga akselerasi penyaluran pembiayaan yang tertekan. Pada periode awal 2013, pembiayaan tumbuh 16 persen, atau lebih rendah ketimbang periode awal 2012 sebesar 35 persen. ”Hingga akhir tahun ini, kami targetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 10 persen,” paparnya.
Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyatakan, pihaknya saat ini terus memantau hasil dari penerapan paket re-launch balloon payment. Dengan paket tersebut, konsumen membayar uang muka sebesar 30 persen, dan selama tiga tahun hanya mengangsur 20 persen dari harga mobil. Sehingga pada akhir tahun ketiga, konsumen hanya tinggal membayar 50 persen.
Pihaknya optimistis bahwa skema pembiayaan tersebut akan meringankan konsumen. ”Namun kami tidak set target tertentu untuk paket balloon ini. Karena (LCGC) masih baru,” jelas Roni yang tengah berada di luar negeri itu lewat pesan pendek.
Namun Roni mengaku penyaluran kredit LCGC bukan absen dari tantangan. Ia menerangkan cukup hati-hati terhadap pemilihan pangsa pasar pembiayaan LCGC. Ini mengingat LCGC dilempar pada konsumen yang memiliki penghasilan rendah. Dikhawatirkan jika tidak selektif, akan memicu rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang tinggi.