Cicilan Utang LN RI Bengkak
Tahun Depan Rp 250 Triliun Jatuh Tempo
Jumat, 21 November 2008 – 08:03 WIB

Cicilan Utang LN RI Bengkak
JAKARTA - Tekanan terhadap mata uang rupiah diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan. Selain dampak krisis finansial global, pada 2009 permintaan dolar AS dipastikan meningkat pesat. Penyebabnya, ada USD 22 miliar (sekitar Rp 250 triliun) utang RI yang jatuh tempo. Meski tahun depan ada rencana penerbitan surat utang negara (SUN) Rp 112 triliun, Mirza pesimistis karena kondisi market masih memburuk. ''Sekarang ini efeknya mulai terasa di sektor riil setelah sektor finansial terkena. Raksasa otomotif General Motors saja limbung, sahamnya tinggal USD 2 per lembar karena permintaan otomotif di AS anjlok,'' ungkapnya.
Rinciannya, utang pemerintah USD 9 miliar dan utang luar negeri (LN) swasta USD 13 miliar. Di antara utang pemerintah itu, uang LN yang jatuh tempo pada 2009 senilai Rp 59 triliun. ''Bila rekapitalisasi perbankan global belum selesai, roll over utang jatuh tempo pada 2009 akan jadi tantangan berat,'' tutur analis perbankan dan pasar modal Mirza Adityaswara di Jakarta, Kamis (20/11).
Baca Juga:
Menurut dia, hal itu sangat mengkhawatirkan karena cadangan devisa Indonesia hanya sekitar USD 50 miliar. Cadangan devisa tentu akan tergerus jika utang luar negeri tersebut tidak berhasil di-roll over. ''Karena itu, pemerintah harus meningkatkan rating agar setidaknya utang-utang tersebut bisa diperpanjang,'' ujar mantan direktur PT Credit Suisse Securities Indonesia tersebut. Jika cadangan devisa tergerus, stabilisasi rupiah akan terancam. Alhasil, rupiah bakal makin terdepresiasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Tekanan terhadap mata uang rupiah diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan. Selain dampak krisis finansial global, pada 2009 permintaan
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan