Cicilan Utang LN RI Bengkak
Tahun Depan Rp 250 Triliun Jatuh Tempo
Jumat, 21 November 2008 – 08:03 WIB

Cicilan Utang LN RI Bengkak
Alumnus FE UI itu menambahkan, kondisi sektor finansial tanah air akan terus tertekan sepanjang likuiditas tidak dilonggarkan. ''Penyebab melemahnya rupiah saat ini adalah kurangnya pasokan dolar,'' tuturnya.
Baca Juga:
Salah satu buktinya, komposisi dana asing di surat utang negara (SUN) tetap alias tidak ada capital flight. ''Itu menunjukkan likuiditas valas sangat ketat. Bayangkan kalau misalnya dana asing di SUN keluar banyak seperti beberapa waktu lalu,'' ujarnya.
Berdasar data Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, per 13 November, kepemilikan asing di SUN masih mencapai Rp 90,41 triliun, masih stabil sepanjang bulan ini. Pelarian dana asing di SUN terbesar terjadi pada Oktober, yakni dana asing semula Rp 105,49 triliun pada September menjadi Rp 92,81 triliun.
Untuk melonggarkan likuiditas valas, kata dia, sebenarnya ada fasilitas tukar-menukar (swap) dari bank AS dan pinjaman siaga dari lembaga internasional. Namun, krisis likuiditas membuat lembaga di luar negeri tidak akan mengucurkan likuiditas valasnya. ''Alternatif lainnya adalah konversi hasil devisa ekspor,'' jelas Mirza yang kini berkarir di Mandiri Sekuritas tersebut.
JAKARTA - Tekanan terhadap mata uang rupiah diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan. Selain dampak krisis finansial global, pada 2009 permintaan
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi