Cicilan Utang LN RI Bengkak
Tahun Depan Rp 250 Triliun Jatuh Tempo
Jumat, 21 November 2008 – 08:03 WIB
Analis treasury PT Bank Mandiri Tbk Ahmad Fajar menyatakan, rupiah dalam jangka pendek masih akan tertekan. ''Prediksi kami dalam pekan depan rupiah berada di Rp 11.700-Rp 12.250 per USD,'' ujarnya. Tahun depan, Bank Mandiri memprediksi rupiah berada di posisi Rp 11.081 per USD. Level optimistisnya Rp 10.754 per USD.
Dari lantai bursa, investor masih enggan melakukan koleksi saham. Hal itu terlihat dari minimnya transaksi harian pada perdagangan kemarin. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 25,38 poin (2,15 persen) menuju 1.154,970. Kelompok 45 saham terlikuid, indeks LQ-45, luruh 5,68 poin (2,54 persen) membentuk level 218,38.
Ada 120 saham yang tertebas harganya, 27 saham mendaki, dan 42 lainnya stagnan. Transaksi relatif sepi, hanya Rp 1,03 triliun. Kinerja indeks paralel dengan bursa regional yang masih berada dalam posisi negatif. Bursa global juga masih memerah, bahkan indeks Dow Jones melorot sangat dalam.
Saham-saham Grup Bakrie terus meluncur ke bawah. BUMI turun 9,3 persen; UNSP melemah 10 persen; BNBR tergelincir 9,3 persen; BTEL melorot 1,8 persen; dan ENRG luruh 8,77 persen. Hanya saham ELTY yang masih bertahan alias tak berubah.
JAKARTA - Tekanan terhadap mata uang rupiah diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan. Selain dampak krisis finansial global, pada 2009 permintaan
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024