Cicilan Utang LN RI Bengkak

Tahun Depan Rp 250 Triliun Jatuh Tempo

Cicilan Utang LN RI Bengkak
Cicilan Utang LN RI Bengkak
Di bagian lain, pemerintah memperkirakan tekanan krisis keuangan global terhadap APBN tidak terjadi tahun ini. Tekanan baru terjadi tahun depan sehingga APBN 2009 harus dikoreksi ulang. ''Koreksi terutama dilakukan pada sisi penerimaan, utamanya penerimaan pajak, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, BI rate, pasar surat utang negara, dan pasar modal,'' ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu setelah rapat koordinasi bidang perekonomian di Kantor Wakil Presiden tadi malam (20/11).

Rapat yang baru berakhir pukul 20.30 WIB itu dipimpin Wapres Jusuf Kalla dan dihadiri Gubernur Bank Indonesia Boediono, Menteri Keuangan yang juga Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta.

Anggito menuturkan, tahun ini APBN aman karena proyeksi defisit anggaran turun menjadi 1,1 persen atau Rp 51 triliun dibanding proyeksi semula 1,3 persen. Dengan penurunan defisit pada akhir tahun ini, gambaran total APBN Perubahan 2008 sangat bagus. ''Sekitar Februari, pemerintah akan mengubah asumsi-asumsi APBN 2009,'' katanya.

Pemerintah telah menyiapkan tiga skenario perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Skenario pesimistis 5,5 persen, skenario moderat dengan pertumbuhan 5,5-5,8 persen, dan skenario optimistis dengan pertumbuhan 5,8-6 persen. (sof/eri/noe/oki)

JAKARTA - Tekanan terhadap mata uang rupiah diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan. Selain dampak krisis finansial global, pada 2009 permintaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News