Cicit Soeharto Merasa Aman Nyabu Bareng Pamen Polri

Cicit Soeharto Merasa Aman Nyabu Bareng Pamen Polri
Cicit Soeharto Merasa Aman Nyabu Bareng Pamen Polri
Sementara itu, Kasat II Psikotropika Polda Metro Jaya AKBP Hendra Joni yang memimpin penangkapan Putri cs di Hotel Maharani itu mengungkapkan, awalnya pihaknya memburu GN alias AG yang dipastikan berada di dalam kamar 872 hotel itu. "Begitu kami gerebek ada dua orang lagi, awalnya kami enggak tahu itu cicitnya siapa dan seorang lagi pamen Polri. Begitu diperiksa, baru terungkap," ujarnya.

Sementara itu menurut Joni, GN adalah mantan sopir pribadi Edi yang kerap diminta majikannya mencari sabu-sabu. "Sudah beberapa bulan enggak jadi sopirnya lagi, tapi tetap diminta mencarikan sabu. Namun, dia (GN) adalah sipil yang beralih profesi dari sopir menjadi bandar sabu," ujarnya.

Saat ditanya hubungan antara Putri dan Edi, Joni menjawab, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Putri hanya merasa aman dan nyaman kalau menggunakan narkoba bersama perwira polisi. "Jadi, dia (Putri) merasa aman dan nyaman saja kalau memakai dengan polisi. Tapi, kalau makai (sabu) bareng-bareng, indikasinya keduanya sudah kenal lama. Namun, semua itu masih terus ditelusuri," jawab dia.

Menurut Joni, kepada penyidik, Edi juga mengaku mengisap sabu-sabu agar tidak mengantuk saat bekerja. Sementara itu, Putri belum memberikan alasan yang jelas. "Yang jelas, dalam penangkapan itu ada barang bukti. Hasil tes urine juga menyimpulkan bahwa para tersangka tersebut positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu," tegasnya.

JAKARTA – Polisi akhirnya membeberkan kronologi penangkapan cicit mantan Presiden Soeharto, Putri Aryanti Haryowibowo, dan seorang perwira

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News