Cieeh...Agung-Ical Mulai Mesra Lagi
![Cieeh...Agung-Ical Mulai Mesra Lagi](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20160204_172052/172052_110824_190638_447503_ical_dan_agung.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Setelah berkonflik dan gontok-gontokan sejak akhir 2014 lalu, Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono (AL) akhirnya bertemu kembali di kator DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Kamis (4/2). Mereka bernostalgia kembali demi penyatuan partai beringin.
"Hanya konsolidasi saja sore ini. Mungkin silaturahim dulu, sudah setahun lebih bertengkar," kata Agung, sebelum rapat konsolidasi DPP Partai Golkar hasil Munas Riau tersebut.
Rapat tersebut dihadiri para pengurus partai hasil Munas Riau tahun 2009 pimpinan Aburizal Bakrie. Agung sendiri merupakan waketum dalam struktur Munas Riau. Rapat ini digelar untuk membicarakan persiapan Munas/Munaslub tahun 2016.
Agung sendiri mengakui belum menemukan jalan tengah untuk terselenggaranya Munas/Munaslub yang demokratis dan berkeadilan sebagaimana. Inilah menurutnya yang akan dibicarakan di forum tersebut.
"Jalan tengah kami belum temukan. Memang ini ada beberapa opsi. Kita dengarkan saja (rapat nanti), yang penting unsur rekonsiliatif, demokratis dan berkeadilan terpenuhi," tambahnya.
Sedangkan Ical tak banyak komentar ketika itu. Ia hanya berharap rapat tersebut bisa semakin merekatkan persaudaraan di antara kader dan pengurus partainya. "Diharapkan persaudaraan merekat. Cinta makin bersemi," ujarnya, singkat.(fat/jpnn)
JAKARTA - Setelah berkonflik dan gontok-gontokan sejak akhir 2014 lalu, Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono (AL) akhirnya bertemu kembali di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan