CIFOR : Seni Ukir Jepara Adalah Peradaban
Kamis, 14 Juli 2011 – 03:18 WIB
"Untuk kelangkaan bahan baku, usaha dari kami sendiri salah satunya menanam Jati. Kalau dahulu itu, Jati berpuluh-puluh tahun baru bisa ditebang, sekarang dengan lima tahun sudah bisa (ditebang) dengan bibit Jati unggul nusantara. Nah, kami menanam di beberapa desa seperti di desa Senenan dan Mulyoharjo," tutur Herry.
Dikatakan Herry, seni Ukir sudah menjadi mata pencaharian warga Jepara. Karena itu, apabila kota kelahiran ibu Kartini ini tidak survive, bukan hanya mata pencaharian yang hilang, tapi juga peradaban ukir akan punah.
"Ukir itu bukan hanya sekolah tapi diturunkan dari generasi ke genarasi, kalau itu mati bagaimana peradaban ini, hilang. Untuk itu, kita sama-sama populerkan keunikan warisan budaya Jepara," tandasnya.
Selain itu tandas Herry, upaya lain yang telah dan akan dilakukan agar pengrajin bisa berhubungan dengan konsumen secara langsung dengan memfasilitasi kegiatan pameran, pelatihan persiapan pameran dan negosiasi dengan pembeli, penggunaan teknologi informasi melalui pembuatan portal dan jejaring sosial. (kyd/jpnn)
JEPARA - Center For International Fouretry Research (CIFOR) dan mitranya melakukan penelitian untuk perbaikan struktur dan fungsi industri mebel
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi