Cina Diminta Terbuka Soal Virus Terbaru Flu Burung
Selasa, 09 April 2013 – 16:38 WIB
JENEWA--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melobi pemerintah Cina menerima ahli internasional, guna menyelidiki flu burung varian baru yang telah menyebabkan sakit pada 24 orang dan menewaskan tujuh diantaranya. Menurutnya, kasus tersebut bisa dijadikan kepentingan besar. Tidak hanya dalam komunitas ilmiah, tetapi di dunia kesehatan pada umumnya. "WHO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kita sebagai penghubung antara China dan seluruh dunia," tambahnya.
Korban terakhir adalah seorang pria 64 tahun di Shanghai akibat virus H7N9 flu burung yang sebelumnya belum diketahui bisa menginfeksi manusia. Pemerintah Shanghai mengatakan pria itu meninggal Minggu malam lalu, seminggu setelah mengalami demam. Meski telah mencari perawatan medis Rabu lalu untuk pneumonia-nya namun kondisinya memburuk, dan meninggal beberapa jam kemudian.
"Organisasi kesehatan internasional memiliki keyakinan atas upaya China untuk melacak dan mengendalikan wabah H7N9, tetapi WHO memiliki minat menyelidiki virus ini karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak global," ujar Michael O"Leary, kepala WHO kantor di China seperti dilansir foxnews, Selasa (8/4).
Baca Juga:
JENEWA--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melobi pemerintah Cina menerima ahli internasional, guna menyelidiki flu burung varian baru yang
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich