Cina Kukuhkan Tahan Penulis Australia Asal China Yang Hengjun

Di tahun 2011, dia menghilang lebih dari dua hari setelah mengatakan dia diikuti oleh orang di bandara Guangzhou, sebelum kemudian muncul lagi.
Yang juga menulis novel mengenai mata-mata sudah bersikap low profile sejak pindah ke Amerika Serikat.
PEN America, sebuah LSM yang bergerak di bidang sastra yang mendukung kebebasan berbicara telah menyerukan pembebasan segera Yang Henjun.
"Jelas sekali bahwa Yang tidak akan ditahan kalau bukan karena tulisan-tulisannya yang kritis sebelumnya.," kata direktur senior Free Experession Programs Summer Lopez.
Penahanan Yang terjad di saat Christopher Pyne berkunjung ke Beijing hari Kamis (24/1/2019), menteri pertahanan Australia pertama yang berkunjung selama beberapa tahun terakhir.
Ketegangan antara China dengan negara-negara Barat meningkat sejak penahanan direktur eksekutif Huawei di Kanada bulan lalu, yang diikuti dengan penahanan dua warga China yang sedang bekerja di China.
Australia sudah menyampaikan 'keprihatinan' berkenaan dengan penahanan kedua orang tersebut dan juga hukuman mati yang dijatuhkan terhadap warga Kanada ketiga karena penyeludupan narkoba.
Beijing bereaksi marah atas kritikan tersebut.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya