Cina Padang, Berbahasa Minang Logat Mandarin
Rabu, 07 Desember 2011 – 20:30 WIB
DEPOK - Eratnya hubungan antara etnis Minangkabau dengan "Cina Padang" sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang dominan di Kota Padang, mengakibatkan kebijakan represif Orde Baru yang terjadi di seluruh kota di Indonesia tidak begitu dirasakan oleh etnis Cina di Kota Padang.
Hal tersebut dikatakan oleh Erniwati saat sidang terbuka disertasinya berjudul "Cina Padang Dalam Dinamika Masyarakat Minangkabau: Dari Revolusi Sampai Reformasi" di gedung IV Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia (UI), di Depok, Rabu (7/12).
Baca Juga:
Minimnya kebijakan represif Orde Baru yang dirasakan oleh Cina Padang, menurut mahasiswa S3 di Program Studi Sejarah UI itu, lebih disebabkan peran Himpunan Tjinta Teman (HTT) berdiri 1861 dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT) berdiri 1871 sebagai simbol kekuatan etnis Cina di Kota Padang bisa menampilkan diri sebagai simbol keutuhan budaya etnis Cina Padang yang sekaligus menjadi simbol pencitraan asimilasi budaya etnis Cina dan etnis Minangkabau, serta budaya tradisional Cina.
"Secara mikro kedua perkumpulan ini menjadi simbol kerjasama harmonis di tingkat lokal, sementara secara makro etnis Cina dan etnis Minangkabau bisa berdampingan dalam kehidupan sosial ekonomi," ujar dosen Program Pasca Sarja Universitas Negeri Padang (UNP) itu.
DEPOK - Eratnya hubungan antara etnis Minangkabau dengan "Cina Padang" sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang dominan di Kota Padang,
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng: Masjid Sheikh Zayed Solo Paling Ramai Dikunjungi selama Libur Nataru
- Kompol Alex Ungkap Penyebab Kaca Pecah di Masjid Ash Shomad, Pastikan Bukan Teror
- 2 Pelaku Pencurian Kelapa Sawit di Kebun PT. SBAL Ditangkap
- Heboh, Kaca Masjid Ash Shomad di Palembang Diduga Terkena Peluru Nyasar
- Sepanjang 2024, 119 Juta Wisatawan Berlibur ke Jateng
- Belasan Ribu Hektare Lahan di Banyuasin akan Disulap jadi Kebun Jagung