Cincau Membuang Rasa Panas, Minuman Favorit Selama Ramadan
Dia melanjutkan, cincau buatanya aman dan tidak menggunakan pengawet apapun, sehingga aman untuk kesehatan tubuh. Dia mengungkapkan, bahan utama pembuatan cincau yakni daun cincau yang dibeli dari pulau Jawa.
"Kita kirim dari Kota Semarang. Pengirimannya tergantung permintaan kita, kadang 500 kilogram hingga 1 ton," jelasnya.
Sementara bahan-bahan lain bisa didapatkan di Kota Pontianak. Dia mengungkapkan, proses pembuatan cincau dimulai dari perebusan daun cincau hitam.
Daun tersebut direbus terlebih dahulu di dalam drum yang berisi air diatas api tungku. "Prosesnya sekitar 5 jam sampai dengan 6 jam, dan dicampur dengan soda," imbuhnya.
Setelah proses itu selesai, maka tibalah proses di dalam, yakni pencampuran degan tepung sagu. Kemudian, dimasukkan ke dalam cetakan yang telah disediakan. "Setelah itu menunggu proses pendinginan. Proses pendinginannya dibantu dengan kipas angin. Kalau tidak pakai kipas angin bisa lama," jelasnya.
Usai proses pencetakan selesai, tiba saatnya dipasarkan. Dia mengungkapkan, karena tidak menggunakan campuran apapun, cincau yang dia buat hanya mampu bertahan dua sampai tiga hari. "Kalau disimpan di kulkas, bisa tahan hingga satu minggu," pungkasnya. (RK)
Minuman cincau rasanya yang menyegarkan di tenggorokan, cocok untuk berbuka puasa, laris manis selama Ramadan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- TIGAC Berbagi Kebahagiaan Ramadan Bersama Anak-Anak Yatim Piatu
- Hetty Koes Endang: Mereka Rindu Pastel Buatan Tangan Bunda
- Yuk, Nikmati Momen Buka Puasa Bersama di Pastis Restaurant
- Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran, Penerus Negeri Berbagi 2.000 Makanan Buka Puasa
- Harmoni Beragama dalam 'War Takjil': Menjalin Toleransi di Antara Umat Beragama
- Mengenal Budaya Puasa di Timur Indonesia: Dari Berburu Takjil hingga Mendatangi Ulama di Masjid