Cipete Creative District Ajang Kolaborasi Insan Kreatif dengan Pelaku Bisnis
Bilal Indrajaya, Perunggu, The Panturas, Graf, Crayola Eyes, Bhanu Marais, Racun Kota, Rrag,
Vikri and The Magic Friend dan The Cottons juga menghibur pengunjung dengan lantunan musik dan lagu hitsnya di Stuja Coffee dan Urban Forest.
Cipete Creative District merupakan inisiasi dari beberapa pelaku industri kreatif Cipete.
Salah satunya, Ahmad Romero Comacho atau akrab disapa Popo yang melihat bahwa Cipete sebagai tempat yang mewadahi ekosistem kreatif saat ini sedang melimpah ruah dengan segala macam kegiatan kreatif di semua bidang.
Hal tersebut kemudian diangkat melalui media Cipete Creative District.
"Tujuan media Cipete Creative District orang-orang melihat Cipete dari sisi kreatif. Explore vibe Cipete sebagai melting pot, ini semua satu kesatuan. Gue pengin banget mengajak audience melihat Cipete dengan kacamata yang berbeda,” ujar Popo, Sabtu (10/8).
Sementara itu Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo (Tyo) melihat Cipete sebagai tempat kolaborasi yang penuh dengan ide segar.
Karena itu, pria yang pertama kali membuka kedai kopinya di Cipete itu berharap setiap orang bisa berpikir inovatif.
“Berawal dari teman-teman Pasar Kopi di Cipete berujung dengan kolaborasi dengan teman-teman ekonomi kreatif yang lain. Saya yakin sebuah niat baik akan menghasilkan hal baik juga. Orang baik akan bertemu orang baik juga," katanya.
Cipete Creative District sukses menjadi ajang kolaborasi para insan kreatif dengan pelaku bisnis yang ada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Kanwil Bea Cukai Kalbagbar Berikan Izin Fasilitas PLB untuk PT Surya Inti Primakarya
- Penopang Ekonomi, Pelaku Bisnis Kuliner Perlu Dukungan
- Persaingan Makin Ketat, Pelaku Bisnis Kuliner Dituntut Konsisten
- Dirut Pertamina Geothermal Energy Raih Penghargaan di ISRA 2024
- Setahun Berdiri, BERANI Laundry Support System Sukses Cetak Puluhan Wirausahawan Baru