Ciptakan Animasi Tanah Liat, Siswa SD di Darwin Menangi Penghargaan Film

Bermain dengan plastisin (sejenis malam atau mainan dari tanah liat) sepanjang hari baru saja menjadi pilihan karir yang sah bagi sekelompok anak di Wilayah Utara Australia.
Siswa kelas 5 dan 6 di Sekolah Dasar Millner di Darwin, di bawah bimbingan animator stop-motion lokal ‘Al Oldfield’, berhasil memenangkan kategori Produksi Film Sekolah Dasar Terbaik pilihan pemirsa pada ajang Penghargaan Tahunan Guru Media Australia (ATOM).
Video musik mereka ‘Never Seen Anything Like It’ dibuat dalam animasi dengan obyek tanah liat yang detil, mirip dengan karya kontemporer buatan perusahaan Inggris ‘Aardman’, dan juara ‘Australia Academy Award’, Anthony Elliot, yang membuat Harvie Krumpet.
Foto dari animasi berjudul ‘Never Seen Anything Like It’ karya siswa SD Millner di Darwin.
Al Oldfield- yang bekerja dengan Anthony pada karya sekuel ‘Harvie Krumpet’ berjudul ‘Mary And Max’ di tahun 2009- mengatakan, tak sulit untuk menangkap imajinasi anak-anak di SD Millner.
"Saya duduk di sebuah ruangan dan saya bermain dengan plastisin hampir sepanjang hari ... itu bekerja sangat baik dalam kelas yang penuh dengan anak-anak," katanya sambil tertawa.
Proyek ini dimulai dengan kelas yang mendekati musisi asal Alice Springs, Catherine Satour.
"Kami mendekatinya dan berkata, ‘kami melakukan sebuah proyek dan kami akan senang untuk menganimasikan salah satu lagu Anda. Ia datang untuk mengunjungi sekolah dan menyanyikan lagunya, dan itu bagus,” tutur Al Oldfield.
Bermain dengan plastisin (sejenis malam atau mainan dari tanah liat) sepanjang hari baru saja menjadi pilihan karir yang sah bagi sekelompok anak
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia