Ciptakan Wirausaha Muda dari Mahasiswa, Kemendikbud Gandeng Para CEO Andal

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Yayasan Global CEO Indonesia menyelenggarakan program pendampingan kewirausahaan.
Tujuannya membuka peluang bagi para mahasiswa untuk berwirausaha atau berperan sebagai penyedia lapangan kerja.
“Dengan kondisi seperti saat ini, kondisi lapangan pekerjaan yang sedang mengalami kontraksi tentu sangat berat jika semua harus diserap pada lapangan pekerjaan yang sudah ada. Lapangan pekerjaan baru harus diciptakan bagi rekan-rekan mahasiswa ini,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, Sabtu (10/10).
Dia menjelaskan, dampak dari pandemi COVID-19 ini cukup mendalam karena tidak hanya di dunia kesehatan, tetapi juga masalah perekonomian, pendidikan, dan aspek-aspek yang lain.
Ditjen Dikti sudah menyiapkan beberapa program untuk 2021 seperti sekolah eksportir, UMKM akademi, bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global seperti dengan Google, serta Artificial Intelligence (AI).
Nantinya, kata Nizam, mahasiswa akan mendapat pelatihan dari perusahaan raksasa teknologi dunia dengan proyek-proyek yang basisnya adalah bisnis pribadi.
Dengan begitu diharapkan terjadi amplifikasi atas apa yang ada saat ini dengan menggunakan kemajuan teknologi 4.0.
"Perguruan tinggi bisa menjadi mata air, sumber kehidupan, sumber kemajuan untuk dunia usaha, industri, dan bagi kemajuan bangsa dan negara. Itulah semangat yang kita gelorakan melalui kerja sama ini, sehingga akan lebih banyak lagi CEO yang lahir di Indonesia,” terangnya.
Kemendikbud menggandeng para CEO andal untuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa agar menjadi entrepreneur muda.
- Altair Dialogue Resmi Berdiri, Targetkan Jadi Rumah bagi Ribuan Streamer
- Hilirisasi dan Investasi Strategi Ampuh Pemerintah Ciptakan Lapangan Kerja
- Menekraf Teuku Riefky Ajak Mahasiswa FEB UI Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif
- Pakar Anggap Proyek PIK 2 Dongkrak PAD & Ciptakan Lapangan Kerja Tanpa Bebani APBN
- Kemenperin: Lapangan Kerja Tumbuh 20 Kali Lebih Besar dibandingkan PHK
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja