Ciri-Ciri Akan Masuk Resesi, Kondisi Daya Beli di Indonesia Makin Memburuk
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly mengatakan Indonesia masuk resesi didasarkan beberapa kondisi ekonomi yang makin memburuk. Menurutnya, kondisi itu bisa dilihat dari penurunan daya beli pada Triwulan II-2020.
"Kondisi yang makin memburuk, dapat dilihat dari penurunan daya beli, di mana pada Triwulan II-2020, konsumsi rumah tangga tumbuh negatif hingga 5,5 persen," ungkap Junaidi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/10).
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2020 kemungkinan akan minus pada 2,9 persen hingga 1,1 persen.
Bahkan, proyeksi pertumbuhan minus ini diprediksi berlanjut ke Kuartal IV-2020, sehingga Indonesia masuk kategori resesi dikarenakan pada dua kuartal mengalami pertumbuhan negatif.
Junaidi menjelaskan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan negatif 5,5 persen. Padahal, pada Kuartal I-2020 masih berada di titik 2,83 persen.
Menurutnya, lesunya konsumsi rumah tangga terlihat pada sektor makan, minuman yang minus 0,71 persen. Selain itu ada sektor pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya yang mengalami minus 5,13 persen, transportasi dan komunikasi minus 15,33 persen, restoran dan hotel minus 16,53 persen.
Junaidi menambahkan, penurunan daya beli sejalan dengan lonjakan tingkat pengangguran sepanjang Covid-19. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja yang terimbas corona hingga 3,5 juta.
Menurutnya, situasi seperti ini makin sulit karena Covid-19, yang menyebabkan sektor formal dan informal terpengaruh.
Auly Junaidi menilai masuknya Indonesia ke dalam resesi perekonomian salah satunya karena daya beli yang makin menurun.
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Ekonom Sebut Baru Kali Ini Indonesia Deflasi Berkepanjangan, Jangan Diremehkan
- Daya Beli Masyarakat Turun, Gaikindo Akan Revisi Target Penjualan Mobil
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- TDN Dinilai Sukses Picu Daya Beli Masyarakat