Cita-Cita Baiq Nuril Terwujud di Istana
jpnn.com, BOGOR - Baiq Nuril Maknun tidak hanya senang karena mendapat amnesti dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi, tetapi juga ada cita-citanya yang terwujud ketika diundang Kepala Negara ke Istana Bogor. Apa itu?
Menurut eks honorer tenaga administrasi di sebuah sekolah di Lombok Tengah, NTB itu, ternyata pernah punya keinginan yang sekaligus terwujud pada hari ini, Jumat (2/8).
"Karena saya cuma rakyat biasa. Saya dulu punya cita-cita, kapan ya saya masuk ke Istana semudah ini. Ternyata apa yang saya impikan Alhamdulillah hari ini terkabul," ungkap Nuril.
Hal itu disampaikan Nuril setelah menerima salinan petikan Keppres Amnesti yang membebaskannya dari vonis hukuman dalam perkara pelanggaran UU ITE, dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, disaksikan oleh Jokowi.
BACA JUGA: Usai Bertemu Jokowi, Baiq Nuril: Beliau Tanya Saya Masih Bekerja atau Berhenti
Dalam pertemuan itu, Nuril yang mengaku gugup bertemu Kepala Negara, tidak banyak bicara. Dia hanya menyampaikan ucapan terima kasih atas keputusan suami Iriana itu menggunakan hak prerogatifnya memberikan amnesti, serta mengundangnya ke Istana.
"Saya cuma bisa bilang terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden yang dengan senang hati beliau mau menerima saya di Istana Bogor ini. Saya sangat bangga punya presiden seperti bapak Jokowi," tandasnya. (fat/jpnn)
Baiq Nuril Maknun tidak hanya senang karena mendapat amnesti dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi, tetapi juga ada cita-citanya yang terwujud ketika diundang Kepala Negara ke Istana Bogor. Apa itu?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI