Citayam Fashion Week

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Citayam Fashion Week
Terowongan Kendal. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

Anak-anak baru gede, ABG,  itu tidak cuma pamer gaya berpakaian, banyak juga yang mencari perhatian dengan pamer keterampilan olahraga seperti permainan skateboard dan seni tari breakdance. 

Pameran aneka macam model pakaian ini kemudian disebut sebagai ‘’Citayam Fashion Week’’, sebuah sebutan bernada pejorative yang mengejek, tetapi malah menjadi brand yang marketable.

Ada juga yang menyebutnya sebagai Citayam Wave atau  Citayam Fashion Show.

Dari ajang pameran itu pun muncul nama-nama yang menjadi ikon baru seperti Bone, Kurma, Roy, dan Jeje. 

Mereka menjadi bintang catwalk jalanan sekaligus menjadi selebritas dadakan yang populer di TikTok dan platform-platform lain.

Kemasifan penyebaran konten-konten media sosial yang mengupas habis fenomena Citayam Fashion Week dan keinginan menjadi viral serta terkenal di jagat maya menjadikan suasana petang di Kawasan Sudirman ini mirip keramaian anak-anak muda di Shibuya, Jepang. 

Ada yang merasa gerah dengan fenomena itu karena menganggapnya mencemari elitisme Jl Sudirman. 

Mereka mengokupasi jalan dan meninggalkan sampah. Ada yang merokok walau usianya masih belia. 

Fenomena Citayam Fashion Week tengah menghebohkan jagat maya. Ada juga yang menyebutnya sebagai Citayam Wave atau Citayam Fashion Show.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News