Citibank Mangkir Lagi, Keluarga Irzen Kecewa
Jumat, 27 Mei 2011 – 05:02 WIB

Citibank Mangkir Lagi, Keluarga Irzen Kecewa
JAKARTA - Pihak Citibank kembali mangkir dari sidang perdata atas kematian Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Irzen Octa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin (26/5). Ini berarti sudah dua kali mereka absen. Sekali lagi tak hadir, sidang akan dilanjutkan tanpa kehadiran mereka.
"Sidang kami tunda hingga Kamis 9 Juni," kata ketua majelis hakim Pramudana Kusuma Atmaja. Pramudana mengatakan, sidang belum bisa dilakukan karena pihak Citibank baru dua kali mangkir.
Baca Juga:
Seperti diketahui, Irzen ditemukan tewas di kantor Citibank di Menara Jamsostek, Jakarta Selatan pada Maret lalu. Korban datang ke kantor tersebut untuk memenuhi panggilan Citibank terkait tagihan hutang kartu kredit miliknya. Irzen disebutkan sempat tidak terima karena hutangnya membengkak menjadi Rp 100 juta. Sempat terjadi adu mulut, Irzen kemudian ditemukan tewas.
Pihak Citibank mengklaim kematian tersebut karena serangan stroke. Padahal, dalam visum yang dilakukan ahli forensik Abdul Mun"im Idries, banyak memar ditemukan pada jenazah korban. Juga ada darah di korden ruangan tempat Irzen tewas. Esi Ronaldi, istri Irzen kemudian menggugat Citibank Jakarta, Citibank Indonesia, dan kantor pusat Citibank di New York dan meminta ganti rugi Rp 3 triliun.
JAKARTA - Pihak Citibank kembali mangkir dari sidang perdata atas kematian Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Irzen Octa di Pengadilan Negeri Jakarta
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi